TEKNIK KOMUNIKASI DAN PRESENTASI ARSITEKTUR

CARA MENGKOMUNIKASIKAN GAMBAR ARSITEKTUR

Di thread ini saya akan memaparkan tentang bagaimana cara mengkomunikasikan gambar arsitektur secara efektif, dimulai dari pengertian dari gambar arsitektur itu sendiri, lalu bagian penting seperti standarisasi denah ,tampak  dan potongan pun akan saya bahas disini. Selain itu saya selaku mahasiswa arsitektur sendiri juga akan membandingkan dengan hasil pembelajaran saya mengenai hal hal diatas, tentang apakah sudah sesuai dengan standarisasi penggambaran nya itu sendiri. 
APA ITU GAMBAR ARSITEKTUR?
Pengertian dari gambar arsitektur sendiri menurut saya tidak dapat didefinisikan secara bahasa dengan spesifik,namun menurut saya sendiri gambar arsitektur adalah penggambaran dan hasil pengerjaan dari suatu proyek yang melewati berbagai macam tahap dan pemikiran yang berkaitan dengan suatu bangunan. Generally , menurut fungsi dan tujuannya gambar dalam arsitektur dapat dibagi menjadi dua jenis:
1. Gambar Presentasi


Gambar presentasi atau gambar arsitektur memang dibuat untuk keperluan showcase. Oleh sebab itu, ia sengaja dibuat tampak seindah mungkin. Bahkan, tak jarang gambar ini mendapat sentuhan efek dramatis agar lebih tampak impresif. Tujuannya, tentu agar menarik perhatian dan menunjukkan pesona dari arsitektur itu sendiri.
Meskipun demikian, aspek informatif dari gambar tetap harus diperhatikan, karena gambar arsitektur tidak sama dengan lukisan yang cukup indah saja, tapi harus bersifat informatif juga bagi yang mengamati. Misalnya gambar denah, meskipun dalam denah presentasi tidak selalu jelas manampilkan, misalnya, posisi kolom atau material dinding, gambar tersebut tetap harus dapat menunjukkan dengan baik jenis ruang, sirkulasi, dsb
2. Gambar Teknik


Sesuai namanya, gambar teknik atau gambar konstruksi memuat informasi-informasi teknis suatu bangunan dengan lebih mendetail, misalnya material yang dipakai, konstruksi sambungan, posisi kolom-balok, plumbing (perpipaan), kelistrikan, dsb. Gambar seperti ini dipakai sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan di lapangan. Karena fungsinya demikian, tidak seperti halnya gambar presentasi yang memang mengedepankan keindahan, gambar teknik sangat menekankan ketepatan dan kelengkapan gambar.


Denah, Tampak, Potongan
Gambar arsitektur sendiri ada bermacam, seperti denah, tampak, potongan, site plan, &lay out. Berikut adalah penjelasan mengenai gambar-gambar tersebut beserta pengertian atau definisinya
Denah
Denah adalah tampak atas bangunan yang seolah-olah dipotong secara horizontal setinggi 1m dari ketinggian 0.00 bangunan tersebut. Bagian atas bangunan yang terpotong dihilangkan sehingga bagian lantainya yang terlihat. Level (ketinggian) 0.00 ditentukan oleh arsitek.

Pada gambar denah presentasi, ada yang menggambar bagian dinding yang terpotong dengan diblok warna hitam, sementara kolom diberi warna putih atau warna kontras lain untuk pembedaan. Ada juga yang menggambar dinding hanya dengan satu warna saja. Sementara, pada gambar teknik, karena digunakan untuk pekerjaan lapangan, bagian yang terpotong tersebut perlu dilengkapi dengan notasi material sebagai pedoman pengerjaan. Untuk teknik penggambaran, bagian denah yang “terpotong” tadi digambar dengan garis yang lebih tebal, sisanya digambar menggunakan garis yang lebih tipis.
Fungsi denah sendiri antara lain untuk menunjukkan:
- fungsi ruang
- susunan ruang
- sirkulasi ruang
- dimensi ruang
- letak pintu dan bukaan
- isi ruang
- fungsi utilitas ruang (air, listrik, AC, dll.) pada denah-denah tertentu


Tampak

Wujud luar fisik bangunan yang tampak secara dua dimensi. Gambar tampak dapat digambar secara plain atau ditambah efek bayangan untuk mempertegas dimensi atau maju mundurnya bidang pada bangunan.


Fungsi gambar tampak antara lain untuk menunjukkan:
- dimensi bangunan
- proporsi
- gaya arsitektur
- warna & material
- estetika
Arah pandang untuk gambar tampak sendiri tidaklah pasti. Bisa disesuaikan arah mata angin (tampak utara, tampak timur, dll.) atau sesuai view tertentu seperi tampak dari danau, tampak dari jalan raya, dsb. Selain itu bisa juga hanya dinamai tampak A, tampak B, dst. sesuai keinginan arsitek yang ditentukan juga pada denah.
Potongan
Gambar dari suatu bangunan yang dipotong vertikal dan memperlihatkan isi atau bagian dalam bangunan tersebut. Bagian bangunan yang dipotong serta arah pandangnya disertakan dalam denah agar gambar keseluruhan dapat dibaca secara komprehensif.
Fungsi potongan antara lain untuk menunjukkan:
- Struktur bangunan
- Dimensi tinggi ruang

Untuk kriteria penggambaran, menggambar potongan prinsipnya kurang lebih sama dengan denah, yakni bagian yang terpotong digambar dengan garis tebal dan diberi notasi material bila merupakan gambar kerja.
Potongan umumnya digambar secara dua dimensi. Namun, ada juga yang disebut potongan ortogonal, yaitu gambar potongan yang berkesan tiga dimensi karena digambar dengan teknik gambar perspektif satu titik lenyap yang diletakkan di dalam bangunan.
  
HASIL PEMBELAJARAN SAYA DALAM GAMBAR ARSITEKTUR

Seperti apa yang telah saya jelaskan sebelumnya, saya akan membandingkan hasil pembelajaran saya berdasar pada standarisasi penggambaran denah, tampak dan potongan . Adapun hasil pembelajaran yang saya pakai merupakan bagian dari tugas Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur.

1.Denah


Pada gambar denah yang saya buat ini, saya rasa sudah cukup sesuai standar, karena sudah mencakup point pokok dalam penggambaran denah .

2. Tampak






 Saya rasa dalam penggambaran tampak ini sudah cukup komunikatif, dan saya rasa juga menarik karena saya menggunakan warna dalam gambar ini. Namun disisi lain ada bagian yang saya rasa masih membutuhkan sentuhan lagi, baik dari segi warna maupun gubahan massa.

3. Potongan




 Gambar potongan merupakan salah satu bagian yang saya fikir crucial ,karena tidak hanya menggambarkan secara estetis bagian ruangan yang tepotong, juga menggambarkan bagian struktur yang menjelaskan jenis material, dimensi, keterangan dan sebagainya.Dalan gambar ini saya kurang teliti dalam penggambaran simbol dinding yang terpotong, ada pun garis yang saya gunakan kurang tegas sehingga masih terkesan ragu-ragu.

sekian penjelasan serta perbandingan gambar yang saya kerjakan, dengan ini saya bisa mengetahui sejauh mana saya memahami gambar arsitektur, dan dapat menjadi lebih baik lagi di tugas selanjutnya.
















Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBUAT PORTOFOLIO YANG MENARIK

RENDER COBA-COBA